Selasa, 16 April 2013

AKUNTANSI INTERNASIONAL

BAB1
PENDAHULUAN

1.1     Akuntansi Sebuah Bahan Bisnis
                Dilihat dari prespektif pelaksana, akuntansi merupakan alat untuk menyampaikan informasi keuangan dari sebuah entitas usaha yang melakukan kegiatan bisnis. Dilihat dari prespektif pemakai, dengan akuntansi dapat diperoleh informasi keuangan yang dibutuhkan. Jadi akuntansi merupakan alat komunikasi. Oleh karna itu, akuntansi disebut bahasa bisnis. Bahasa dapat dipelajari; demikian pula akuntansi dapat dan perlu dipelajari agar dapat terjadi komunikasi bisnis antar pihak pihak yang berkepentingan.

1.2    Akuntansi Keuangan dan Manajemen
                Transaksi dan data keuangan yang merupakan masukan dalam system akuntansi masih relative sederhana. Pada saat itu pemakai laporan keuanagan mempunyai akses yang besar terhadap catatan akuntansi, sehingga interpretasi laporan keuangan dapat dilakukan dengan mudah, walaupun tidak ada standar yang mendasari penyusunan laporan keuangan tersebut.

1.3    Perkembangan Praktik Akuntansi
                Praktik akuntansi terus berubah sesuai dengan kebutuhan, baik kebutuhan pelaksana akuntansi (sbg penyedia informasi) maupun kebutuhan penerima atau pencari informasi tersebut. Sebelum perang dunia kedua, pengaruh akuntansi inggris dan pengaruh perancis-jerman nemenbus Negara Negara yang menerapkan hukun undang undang seperti Belgia, Jepang, Swedia dan Swis. Sampai dengan awal 1990-an, AS merupakan kekuatan yang gemilang dalam akuntansi global.

1.4   Diversitas Akuntansi
1.4.1           Pengukuran aset dan kewajiban.
Para akuntan masih mengukur sebagian besar aset bisnis dunia atas dasar dasar biaya historis.
1.4.2          Penentual modal dan laba periodic
Variasi komparasi yang paling besar dalam area ekuitas pemilik berkenaan dengan pertanyaan apakah sumber daya ayau kewajiban perusahaan tertentu boleh dihapus dari laba secara langsung dari laba ditahan.

1.5    Peran Akuntansi
                Peran akuntansi berbeda antar Negara. Perbedaan ini dapat mempengaruhi orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan perusahaaan dimasing masing Negara, yang selanjutkan akan mempengaruhi cara interpretasi dan penggunaan laopran keuangan tersebut.

1.6   Koparasi Multinasional dan Keterlibatan Dalam Bisnis Internasional.
                Akuntansi internasional terutama diperlukan oleh pasar modal yang telah mengglobal dan perusahaan yang bisnisnya mengglobal. Perusahaan yang paling rendah tingkatmglobalisasi bisnisnya adalah perusahaan yang mempunyai transaksi utang piutang dalam valuta asing; sementara yang tingkat globalisasinya paling tinggi adalah korparasi multinasional.

1.7    Pengertian Akuntansi Internasional
                Akuntansi internasional mencakup akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Serupa dengan hal ini adalah pengertian akuntansi sector public, yang juga mencakup akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dan diterapkan untuk institusi layanan public.

1.8   Lingkup Akuntansi Internasional
dalam prespektif internasional , akuntansi berkenaan dengan diversitas akuntansi dan keragaman yurisdiksi. Diversitas akuntansi meliputi problem yang telah, sedang, dan akan terus diupayalan solusinya. Sedangkan keragaman yuridiksi merupakan kenyataan yang harus diterima.

Bab 9.9
ANALISA LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL

Analisis keuangan bertujuan untuk mengevaluasi kinerja sekarang dan masa lalu, dan juga untuk menentukan apakah kinerja tersebut berkelanjutan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam analisis keuangan. Analisis rasio meliputi perbandingan rasio-rasio sebuah perusahaan untuk sejumlah periode, atau pembandingan rasio-rasio terhadap sebuah patok-duga (benchmark) tertentu.
                Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar sebuah perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi kegiatan-kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan, serta disklosur mengenai kegiatan-kegiatan investasi dan pendanaan nonkas. Analisis dapat menggunakan analisis arus kas untuk masalah-masalah manajemen dan kinerja perusahaan.

9.9.1. Analisis Rasio
                Ada dua isu yang harus dibahas di dalam analisis rasio-rasio keuangan internasional. Pertama, apakah perbedaan prinsip-prinsip akuntansi antar Negara menyebabkan variansi yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan. Kedua dalam kondisi yang kompetitif, bagaimana perbedaan-perbedaan ekonomi dan budaya local mempengaruhi interpretasi rasio-rasio keuangan dan ukuran-ukuran akuntansi, bahkan ketika pengukuran-pengukuran akuntansi dari Negara-negara lain telah dieliminasi dengan melakukan pelaporan ulang (restatement). Dalam sebuah studi, pendapatan penjualan, laba bersih, dan daya ungkit (total utang/ekuitas pemegang saham) diperbandingkan antar perusahaan-perusahaan yang berdomisili di Prancis, Jerman, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.
                Factor-faktor non akuntansi juga mempengaruhi laba bersih yang dilaporkan. Misalnya, fokus kreditor di Prancis, jerman, dan jepang para manajer tidak ditekan untuk melaporkan laba bersih yang selalu meningkat dengan mantap.

9.9.2. Analisis Arus Kas
                Laporan arus kas yang sangat rinci disyaratkan di dalam PABU AS, PABU Inggris, IFRS, dan standar-standar akuntansi di Negara-negara lain yang jumlahnya semakin banyak. Jika laporan arus kas tidak disajikan, seringkali kesulitan dalam menghitung arus kas operasi dan ukuran-ukuran arus kas yang lain yang dilakukan dengan cara menyesuaikan laba berbasis akrual. Banyak perusahaan tidak mau mendisklos informasi yang diperlukan untuk melakukan penyesuaian tersebut. Sebagai contoh : neraca Jerman sering melakukan akun cadangan yang mengejutkan yang mencerminkan tipe-tipe akrual yang berbeda. Sangat sedikit jika ada rincian yang disajikan yang memungkinkan pemakai laporan keuangan untuk menaksir implikasi untuk arus kas operasi, investasi dan pendanaan.

Kamis, 10 Januari 2013

softskill etika profesi akuntansi



1.        Bagaimanakah budaya organisasi bisa mempengaruhi perilaku etis?
Jawab :
Budaya Organisasi adalah sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan dalam berperilaku dalam organisasi. Budaya organisasi berkaitan dengan aspek subjektif dari seseorang dalam memahami apa yang terjadi dalam organisasi. Hal ini dapat memberikan pengaruh dalam nilai-nilai dan norma-norma yang meliputi semua kegiatan bisnis, yang mungkin terjadi tanpa disadari. Namun, kebudayaan dapat menjadi pengaruh yang signifikan pada perilaku seseorang. Dapat disimpulkan jika perilaku etis seseorang sudah baik maka akan baik juga budaya organisasinya, karena perilaku etis sangat berperan penting dalam pembentukan sikap perilaku seseorang dalam berorganisasi, begitu juga sebaliknya.

2.       Apa yang menentukan tingkatan intensitas masalah etika?
Jawab :
Ada 4 intensitas untuk menentukan tingkatan masalah etika, yaitu :
a.    Etika atau moral pribadi yaitu yang memberikan teguran tentang baik atau buruk, yang sangat tergantung kepada beberapa faktor antara lain pengaruh orang tua, keyakinan agama, budaya, adat istiadat, dan pengalaman masa lalu.
b.  Etika profesi yaitu serangkaian norma atau aturan yang menuntun perilaku kalangan profesi tertentu.
c.  Etika organisasi yaitu serangkaian aturan yang bersifat formal dan tidak formal yang menuntun perilaku dan tindakan anggota organisasi yang bersangkutan.
d.  Etika sosial yaitu norma-norma yang menuntun perilaku dan tindakan anggota masyarakat agar keutuhan kelompok dan anggota masyarakat selalu terjaga atau terpelihara.

3.       Faktor apa yang mempunyai etika secara internasional?
Jawab :
a.       Nilai, moral dan agama
b.      Faktor situasional
c.       Integritas
d.      Objektivitas
e.      Perilaku Profesional

4.      Berikan beberapa contoh skandal etika bidang akuntansi  (accounting scandals) dalam kurun waktu 2005-2012!
Jawab :
PELANGGAR ETIK DI KPK SEBAIKNYA MUNDUR!
JAKARTA, KOMPAS.com — Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memutuskan bahwa ada pelanggaran etika ringan di tubuh lembaga itu. Nama-nama yang disebutkan melanggar sebaiknya mengundurkan diri demi menjaga integritas lembaga tersebut. Desakkan itu dilontarkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fadli Zon, di Jakarta, Kamis (6/10/2011).
"Nama-nama yang disebut melanggar etika, meskipun lewat keputusan dengan beda pendapat (dissenting opinion), sebaiknya mundur. Langkah itu akan bisa mengembalikan integritas lembaga KPK yang terlanjur diragukan akibat kasus pelanggaran etika itu," katanya.
Sebagaimana diberitakan, Komite Etik KPK, Rabu lalu, mengumumkan bahwa dua Wakil Ketua KPK, yaitu Chandra M Hamzah dan Haryono Umar, dinilai tidak melanggar etika.
Namun, tiga dari tujuh anggota komite berbeda pendapat (dissenting opinion) dengan menganggap keduanya melanggar etika ringan. Sementara mantan Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja dan Sekretaris Jenderal KPK Bambang Sapto Pratomo dianggap melanggar etika ringan.
Fadli Zon berharap, orang-orang dalam lembaga KPK yang dinilai melanggar etika, baik lewat keputusan bulat maupun terpecah, sebaiknya mengundurkan diri. Itu akan lebih terhormat dan dapat menyelamatkan integritas lembaga tersebut.
Selama ini KPK dianggap sebagai satu-satunya yang dipercaya bisa memberantas korupsi ketika lembaga-lembaga lain terasuki kepentingan kekuasaan.
Harapan dan kepercayaan itu perlu dipertahankan dengan menjaga integritas pimpinan ataupun pegawai lembaga itu. Persoalan pelanggaran etika ringan saja bisa mengganggu kepercayaan itu.
"Jangan biarkan integritas KPK terus dipertanyakan gara-gara masih ada nama-nama yang dinilai melanggar kode etik," katanya.