Jumat, 01 April 2011

Pemerintah Pertimbangkan Kurangi Setoran Dividen Bank


Jakarta - Pemerintah mempertimbangkan keinginan perbankan BUMN untuk mengurangi setoran dividen atas laba bersih di 2010. Bank-bank pelat merah memang masih butuh modal dalam rangka ekspansi bisnis mereka.
"Laba 4 bank bagus sekali. BRI dari target Rp 10 triliun, ternyata bisa Rp 11 triliun. Mandiri. BTN, semua. (Pengurangan?) Kalau butuh ekspansi kredit. Ini tentu mempertimbangkan penerimaan negara," jelas Mustafa di kantornya, Jalan Medan Merdaka Selatan, Jakarta, Jumat (1/4/2011).

Namun, besaran pemerimaan negara berupa dividen dari BUMN bank ini masih terus dihitung Kementerian BUMN. Mustafa pun belum menerima permintaan bank plat merah tersebut.

"Nanti Deputi akan analisa, dan akan menghitung dan disampaikan segera ke Menteri Keuangan," tuturnya.

Seperti diketahui, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sofyan Basir meminta pemerintah mengurangi setoran dividen perseroan tahun 2010 dari rencana sebesar 30% menjadi di bawah 10%.
"Kita mohon bisa di bawah 10% total dividen yang diberikan bank kepada negara agar dipertimbangkan," ujar Sofyan. Dengan pencapaian laba BRI Rp 11,4 triliun, maka setoran yang diharapkan manajemen Rp 1,14 triliun.
Untuk diketahui, bank BUMN lain, Bank Mandiri, BTN, dan BNI mencatat kenaikan laba bersih di tahun buku 2010. Bank Mandiri mencatat laba bersih sebesar Rp 9,21 triliun atau meningkat 28,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 7,15 triliun.

BNI, laba bersihnya sebesar Rp 4,1 triliun di akhir tahun 2010, angka ini naik 65% dari perolehan laba di tahun 2009 pada periode yang sama Rp 2,48 triliun. Sedangkan BTN, berhasil menbubukan laba Rp 915,93 miliar di 2010, melonjak 86,75% dari perolehan laba tahun sebelumnya Rp 490,45 miliar.

Sepanjang tahun 2009, pemerintah telah menarik dividen dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 35%, PT Bank Negara Indonesia (BBNI) sebesar 35% dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 30%.

Sementara BTN membagikan total dividen sebesar 45% dari laba bersih atau sebanyak Rp 15 per lembar saham. Tidak diketahui secara pasti, porsi dividen yang masuk ke kas negara di tahun buku 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar